(WongeKicau.Com) – Joglo, Suasana latber rutin Minggu (15 Oktober 2017) di Intercon GT Enterprise, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat kini terasa berbeda. Pasalnya,suasana tertib sejak awal acara di mulai terpantau di gantangan yang dikomandoi oleh Om Sudi dan Om Handoko. Disana panitia mulai menerapkan aturan tanpa teriak di setiap gelaran. Hal ini disambut baik oleh rekan rekan Kicaumania hingga acara berjalan lancar sampai selesai, dukungan dari peserta yang mau mematuhi aturan panitia selama jalannya latber demi memberi kenyamanan juri selama memberikan penilaian.
Tim juri, korlap dan panitia pun tak segan untuk mendiskualifikasi peserta yang melanggar aturan itu. “Kita tidak pandang siapapun dia atau tebang pilih dalam menerapkan aturan ini. walaupun yang teriak itu teman sendiri, aturan itu mutlak. Teriakan pertama kita beri peringatan, tapi kalau teriaknya berkelanjutan kita diskualifikasi. Intercon GT Enterprise bersama Radjawali Indonesia benar-benar menilai suara burung yang dilombakan bukan menilai teriakkan pelombanya,” kata Om Handoko.
Panitia menegaskan, aturan tanpa teriak tak hanya berlaku di latber ataupun latpres saja. Aturan tersebut berlaku juga pada gelaran-gelaran Radjawali Indonesia lainnya. Melihat ketegasan panitia, sambutan positif pun datang dari para kicaumania. Salah satunya dari Om Wawan mengapresiasi sikap tegas panitia dalam menerapkan aturan tanpa teriak “kalau begini besok besok saya bawa cucak hijau saya, saya senang penilaian tanpa teriak, juri bisa fokus menilai” pungkas Om Wawan
Pemilik Blue Angel dan White Angel yang meraih juara runner up pada kelas Balibu Spesial ini. Menuturkan aturan tanpa teriak membawa dampak positif baik bagi panitia maupun peserta. “Aturan ini (tanpa teriak) sangat efektif membantu juri dalam memberikan penilaian. Begitu juga kita sebagai peserta, bisa tahu kerja burung kita di lapangan,” katanya.
Dari semua kelas yang dilombakan, tak kurang dari 570 peserta mengikuti jalannya latber tersebut.. Intercon GT Enterprise.*Mumuh
